A. Teori Motivasi > Douglas MC.Gregor (teori X dan Y)
Douglas MC.Gregor menemukan teori X dan Y setelah mengkaji cara para manager berhubungan dengan para karyawan. Ada 4 asumsi yang dimiliki oleh manager dalam teori X, yaitu :- karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
- karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
- karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal.
- sebagian karyawan menempatkan keinginan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Prinsip utama dari organisasi dalam teori X adalah direction dan control.
Bertentangan dengan pandangan - pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada 4 asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y, yaitu :
- karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti halnya istirahat atau bermain.
- karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai tujuan.
- karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari dan bertanggung jawab.
- karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan keseluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajer.
Implikasi dari teori X dan Y (MC.Gregor) terhadap organisasi adalah bahwa asumsi -asumsi teori Y lebih dapat diterima dan dapat menuntun manajer dalam mendesain organisasi dan motivasi para pegawai.
Tahun 1960-an antusiasme pekerja cukup tinggi untuk berpatisipasi dalam proses pembuatan keputusan organisasi, penciptaan tanggung jawab dan tantangan pekerjaan, termasuk pembangunan hubungan kelompok - kelompok kerja yang lebih baik. Antusiasme ini sebagian besar diakibatkan oleh teori Y dri MC.Gregor.
B. Analisis Teori X dan Y (Douglas MC.Gregor)
Hal - hal yang perlu dilakukan agar perencanaan dapat efisien dan efektif,Teori X :
- mengidentifikasi faktor - faktor utama yang memengaruhi terjadinya karyawan bermasalah misalnya terhadap karyawan yang malas, tidak disiplin, sangat sensitif, tempramental dan sangat egoistis.
- melakukan sosialisasi dan internalisasi budaya organisasi, budaya kerja dan budaya mutu kerja secara intensif. Jika perlu gunakan tindakan penegakan kedisiplinan daan koreksi yang bergantung pada derajat masalahnya.
- melakukan pelatihan dan pengembangan khususnya yang menyangkut pada keahlian khusus disertai dengan bimbingan dan konseling kepda karyawan khususnya oleh manajer dan karyawan senior yang berwibawa.
- menerapkan sistem imbalan yang menarik kepada karyawan berprestasi dan sanksi kepada yang bekerja dibawah standar secara obyektif, tegas dan tidak diskriminsi.
- mengembangkan sistem umpan balik tentang proses dan kinerja perusahaan berikut masalah - masalah yang dihadapi perusahaan dan karyawan dalam membangun suasana pembelajaran yang dinamis dan merata disemua karyawan, baik dilakukan secara formal maupun nonformal.
- mengembangkan tim kerja yang solid dan dinamis dengan kepemimpinan yang berorientasi membangun motivasi dan transformasional.
- memberikan motivasi kepada karyawan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan, kerjasama dan keterikatan pada keputusan.
- tegasnya dedikasi dan partisipasi akan lebih menjamin tercapainya sasaran.
- memberikan kesempatan kepada karyawan agar menampilkan dan mengembangkan motivasi diri, kekreatifan karyawan, kepandaian dan prestasi diri untuk mengajukan upaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.