2013/09/24

Teori Motivasi > Douglas MC.Gregor

A. Teori Motivasi > Douglas MC.Gregor (teori X dan Y)

Douglas MC.Gregor menemukan teori X dan Y setelah mengkaji cara para manager berhubungan dengan para karyawan. Ada 4 asumsi yang dimiliki oleh manager dalam teori X, yaitu :
  1. karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
  2. karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
  3. karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal.
  4. sebagian karyawan menempatkan keinginan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindari dari pekerjaan dan tanggung jawab yang duberikan kepadanya. Pekerja memiliki mbisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter. Dari sini dapat dikatakan bahwa teori X menawarkan suatu rasionalisasi untuk kinerja organisasi dan hakikat SDM yang tidak efektif.
Prinsip utama dari organisasi dalam teori X adalah direction dan control.

Bertentangan dengan pandangan - pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada 4 asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y, yaitu :
  1. karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti halnya istirahat atau bermain.
  2. karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai tujuan.
  3. karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari dan bertanggung jawab.
  4. karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan keseluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajer.
Teori Y memiliki nggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari - hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan di ancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengarahan diri untuk bekerjasesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dari prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja. Seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik. Prinsip yang dihasilkan dari teori Y menuntut bahwa baik kebutuhan organisasi maupun individu itu memang diakui.

Implikasi dari teori X dan Y (MC.Gregor) terhadap organisasi adalah bahwa asumsi -asumsi teori Y lebih dapat diterima dan dapat menuntun manajer dalam mendesain organisasi dan motivasi para pegawai.
Tahun 1960-an antusiasme pekerja cukup tinggi untuk berpatisipasi dalam proses pembuatan keputusan organisasi, penciptaan tanggung jawab dan tantangan pekerjaan, termasuk pembangunan hubungan kelompok - kelompok kerja yang lebih baik. Antusiasme ini sebagian besar diakibatkan oleh teori Y dri MC.Gregor.


B. Analisis Teori X dan Y (Douglas MC.Gregor)

Hal - hal yang perlu dilakukan agar perencanaan dapat efisien dan efektif,
Teori X :
  • mengidentifikasi faktor - faktor utama yang memengaruhi terjadinya karyawan bermasalah misalnya terhadap karyawan yang malas, tidak disiplin, sangat sensitif, tempramental dan sangat egoistis.
  • melakukan sosialisasi dan internalisasi budaya organisasi, budaya kerja dan budaya mutu kerja secara intensif. Jika perlu gunakan tindakan penegakan kedisiplinan daan koreksi yang bergantung pada derajat masalahnya.
  • melakukan pelatihan dan pengembangan khususnya yang menyangkut pada keahlian khusus disertai dengan bimbingan dan konseling kepda karyawan khususnya oleh manajer dan karyawan senior yang berwibawa.
  • menerapkan sistem imbalan yang menarik kepada karyawan berprestasi dan sanksi kepada yang bekerja dibawah standar secara obyektif, tegas dan tidak diskriminsi.
  • mengembangkan sistem umpan balik tentang proses dan kinerja perusahaan berikut masalah - masalah yang dihadapi perusahaan dan karyawan dalam membangun suasana pembelajaran yang dinamis dan merata disemua karyawan, baik dilakukan secara formal maupun nonformal.
  • mengembangkan tim kerja yang solid dan dinamis dengan kepemimpinan yang berorientasi membangun motivasi dan transformasional.
Teori Y :
  • memberikan motivasi kepada karyawan dengan cara peningkatan partisipasi karyawan, kerjasama dan keterikatan pada keputusan.
  • tegasnya dedikasi dan partisipasi akan lebih menjamin tercapainya sasaran.
  • memberikan kesempatan kepada karyawan agar menampilkan dan mengembangkan motivasi diri, kekreatifan karyawan, kepandaian dan prestasi diri untuk mengajukan upaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.